Aliansi Mahasiswa Sidrap (AMARA) menggelar aksi demonstrasi
bertajuk Indonesia Gelap pada Rabu (25/2/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap berbagai
problematika yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demonstrasi tersebut berlangsung di dua titik utama, yaitu Mapolres Sidrap dan
Kantor DPRD Sidrap.
Dalam aksi ini, AMARA membawa beberapa tuntutan nasional,
termasuk pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) No.1 Tahun 2025 tentang
Efisiensi Anggaran, evaluasi terhadap Program MBG, serta desakan kepada
Presiden untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(PERPU) mengenai perampasan aset bagi pelaku korupsi. Selain itu, AMARA juga
menolak investasi dari perusahaan Danantara, yang dinilai merugikan masyarakat.
Koordinator lapangan aksi, Yoga Sastiko, yang menegaskan
bahwa selain tuntutan nasional, aksi ini juga membawa isu-isu lokal yang
mendesak.
Salah satu tuntutan utama adalah meminta pihak kepolisian
dan Pemerintah Kabupaten Sidrap untuk melakukan penertiban terhadap Tempat
Hiburan Malam (THM) yang beroperasi di wilayah tersebut. Menurutnya, keberadaan
THM telah memicu berbagai permasalahan sosial yang perlu segera
ditindaklanjuti.
Selain itu, AMARA juga mendesak DPRD Sidrap untuk segera
mencari solusi terkait jembatan yang menghubungkan Desa Bulucenrana dan Desa
Betao.
Jembatan tersebut telah lama putus, menyebabkan kesulitan
bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama dalam hal
akses ekonomi dan pendidikan.
Menanggapi tuntutan terkait penertiban THM, Wakapolres
Sidrap, KOMPOL Ahmad Rosma, SH, mengatakan pihak kepolisian telah melakukan
patroli rutin setiap malam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,
terutama di wilayah tempat THM beroperasi.
Namun, ia juga menegaskan bahwa penanganan THM perlu
dilakukan secara terpadu dengan melibatkan pemerintah daerah dan instansi
terkait.
Aksi demonstrasi yang berlangsung di dua lokasi ini diwarnai
dengan orasi, pembentangan spanduk, Hanya Orang Gila yang menganggap Negeri ini
baik-baik saja serta penyampaian tuntutan kepada pihak kepolisian dan DPRD
Sidrap.
AMARA menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak segera
ditindaklanjuti, maka aksi serupa akan terus dilakukan hingga ada kejelasan
dari pihak berwenang.
Aksi yang berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat kepolisian ini diterima oleh Ketua DPRD Sidrap, Takyuddin Masse didamping sejumlah Anggota DPRD Sidrap,
Dalam keterangannya Ketua DPRD Sidrap, Takyuddin Masse
mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu daerah dan nasional.
"Begitu pula dengan isu-isu lainnya, Apa yang menjadi
Aspirasi teman-teman sekalian akan menjadi tindak lanjut kami kedepannya Insya
Allah" ujarnya.
Senada dengan itu Legislator
Partai Nasdem, Abdul Rahman juga menyatakan bahwa DPRD Sidrap akan
menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa ini
"Terkait jembatan, perlu kami sampaikan bahwa saat ini jembatan Bulucenrana yang roboh beberapa waktu lalu, sementara dalam perbaikan sambil kita menunggu anggaran untuk jembatan Permanen" Ujar Anggota DPRD dari Dapil IV Sidrap Tersebut.
Demonstrasi ini mencerminkan semakin kuatnya suara mahasiswa dalam menyikapi berbagai permasalahan nasional dan lokal. Dengan adanya aksi ini, diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat Sidrap.(Adm)